Jumat, 31 Mei 2013
Pengalaman Tentang Kegelisahan
Saya pernah mengalami sebuah kegelisahan pada diri saya yaitu pada saat saya gagal masuk snmptn. Pengalaman dan kenyataan yang menurut saya cukup menyakitkan yaitu melihat teman - teman terdekat bisa kuliah di negri namun saya tidak. Diluar saya hanya bisa menutupi kecemburuan yang amat besar yang saya alami dengan memberikan mereka ucapan selamat dan senyuman kepada mereka, yang padahal di dalam hati sangat merasa iri dan cemburu. Sekiranya selama 1 minggu saya merasakan sakit kecemburan yang amat dalam yang tidak bisa saya ungkapkan, melihat teman - teman update personal message blackberry, twitter serta jejaring sosial lainnya tentang kampus baru mereka. Ya tentunya kampus negri. Disitu saya sangat merasakan penyesalan yang hampir tidak bisa terobati sampai sekarang, yaitu, mengapa sejak SMA saya tidak belajar dengan giat? mengapa terlalu banyak main - main pada masa SMA? ya memang penyesalan itu selalu datang di akhir. Perencanaan namanya bila datang di awal. Sejak saat itu saya belajar untuk menghargai waktu dan karunia yang tuhan berikan. Yaitu manfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan hal yang kiranya akan memberikan manfaat kita di masa depan. Mungkin bagi sebagian orang berpikir kalau universitas mau swasta ataupun negri sama saja, namun bagi saya, cita-cita tetap cita-cita . Dan saya dari kecil sangan bercita-cita untuk dapat meneruskan kuliah di UI, dan saya gagal. Itu yang saya dapatkan intinya adalah kegagalan. Bukan karena saya tidak masuk negri, tapi kegelisahan yang saya rasakan adalah karena kegagalan yang saya dapatkan. Namun, watu demi waktu lama kelamaan saya dapat beranjak dari penyesalan yang saya rasakan. Belajar untuk bangkit, karena saya percaya ada pepatah "if you're hit by something that makes you fall but it doesn't destroy you, it should telling you the way how to grow up." Lalu, sekarang saya melanjutkan kembali apa yang seharusnya saya selesaikan, yaitu kuliah. Memang kuliah belum tentu sukses, tapi itu salah satu cara terbaik yang bisa kita lakukan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar